PEROPOSAL
PEMBIBITAN TANAMAN KARET ( HEVEA
BRASILILIENSIS)
DISUSUN OLEH :
NAMA :
STEVANUS MALI APRIANTO
NIS : 095
NOMOR PESERTA : -035
KELAS : XII ATP
|
|
DINAS PENDIDIKAN
PEMUDA DAN OLAHRAGA
|
|
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI
1 CEMPAGA HULU
|
|
(Kelompok Agribisnis dan Agroteknologi,
Teknologi Informasi dan Komunikasi)
|
|
Alamat :Jalan Cilik Riwut Km 74 Kec. Cempaga Hulu Kab. Kotawaringin Timur
|
E-mail : smkn1kobes@yahoo.co.id, HP.08125097225
PROPOSAL UJI KOMPETENSI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
NAMA PESERTA : STEVANUS
MALI APRIANTO
NIS : 1401095
NOMOR PESERTA : 035
KELAS : XII-ATP
NAMA
USAHA
BUDIDAYA TANMAMAN CABAI (CAPSICUM ANUM)
Pelantaran 24 Februari
2017
Mengetahui,
Orang tua / wali Peserta
Petrus Bere Stevanus Mali Aprianto
…………........ ………...........
Menyetujui Guru
pembimbing
Kepala SMKN 1 Cempaga Hulu
Istanta, S.Pd,MT Anita Trisnia, S.P
NIP. 19750730 200012 1 002 NIP. 19750208 201406 2 002
Pelantaran, 24 Februari 2016
No. : ............................
Lampiran : 1 bendel proposal
Perihal : Permohonan pelaksanaan
Kegiatan Uji Kompetensi
Kepada
Yth. Bapak Kepala SMKN 1 Cempaga Hulu
Di
tempat
Dengan Hormat,
Bersama ini saya:
Nama : Stevanus Mali
Aprianto
Kelas : XII-ATP
NIS : 1401095
Alamat : Desa pelantaran jln tjilik riwut km 74
Mengajukan permohonan untuk melakukan usaha PEMBIBITAN TANAMAN KARET ( Hevea Brasililiensis) dalam rangka Uji Kompetensi Tahun Ajaran
2016/2017 di Lahan praktek SMKN 1 Cempaga Hulu
Sebagai bahan pertimbangan
Bapak, saya lampirkan Proposal Uji Kompetensi
yang akan saya lakukan.
Atas perhatian serta
dikabulkanya permohonan ini kami ucapkan terima kasih
Hormat
Saya
Stevanus
M.A
NIS.
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, Inayah, Taufik,
danHinayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca administrasi
pendidikan dalam agribisnis perkebunan.
Karet ( Havea brasiliensis) merupkan tanaaman perkebunan yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Indonesia merupakan Negara dengan perkebunan karet terluas di dunia dan bersama Malaysia dan Thailan merupaka Negara pemasok utam di dunia.namun demikian konstribusi Indonesia terhadap pasar karet di duinia masih dibawah Negara Thailan produksi karet idonesia pada tahun 2005 sebesar 2 juta ton sedangkan Thailan 3 jua ton. Luas areadi Indonesia mencapai 3,2 juta hektar sedangkan thailan hanya 2 juta hektar dengan demikian tingkat produksifitas kebbun karet Indonesia masih di bawah thailan. Hal ini di sebabkan perkebunan Indonesia baru menggunakan bibit okulasi sebesar 30-40%, sedangkan di thailan sebesar 95%. Oleh karena itu untuk meningkatkan pruduksifitas kebun karet di Indonesia, diantaranya melalaui,penggunaan biit karet yang berkualitas (okulasi) dan peningkatan proses peremajaan karet rakyat.
Karet ( Havea brasiliensis) merupkan tanaaman perkebunan yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Indonesia merupakan Negara dengan perkebunan karet terluas di dunia dan bersama Malaysia dan Thailan merupaka Negara pemasok utam di dunia.namun demikian konstribusi Indonesia terhadap pasar karet di duinia masih dibawah Negara Thailan produksi karet idonesia pada tahun 2005 sebesar 2 juta ton sedangkan Thailan 3 jua ton. Luas areadi Indonesia mencapai 3,2 juta hektar sedangkan thailan hanya 2 juta hektar dengan demikian tingkat produksifitas kebbun karet Indonesia masih di bawah thailan. Hal ini di sebabkan perkebunan Indonesia baru menggunakan bibit okulasi sebesar 30-40%, sedangkan di thailan sebesar 95%. Oleh karena itu untuk meningkatkan pruduksifitas kebun karet di Indonesia, diantaranya melalaui,penggunaan biit karet yang berkualitas (okulasi) dan peningkatan proses peremajaan karet rakyat.
Harapan
pennulis semoga ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memerbaiki
bentuk maupun isi Proposal
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.Proposal ini penulis akui masih
banyak kekurangan karena pegalaman yang saya miliki sangat kuranng. Oleh karena
itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan dan
saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Proposal ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL......................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................... ii
SURAT PENGAJUAN................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR..................................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................
1.2 Tujuan..................................................................................................................
1.3 Manfaat................................................................................................................
1.4 Identitas Pemilik Usaha.......................................................................................
1.5 Identitas usaha.....................................................................................................
1.6 Volume Usaha......................................................................................................
1.7 Alasan Memilih Judul
1.8 Analisis Swot
1.9 Tingkat Persaingan Usaha Sejenis
BAB II ISI PROPOSAL
2.1 Permodalan..........................................................................................................
A. Biaya Tetap...........................................................................................................
B. Biaya Variabel.......................................................................................................
C. Modal Usaha.........................................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karet alam (Hevea
Brasiliansis) di Indonesia merupakan salah satu komoditi penting perkebunan
disamping kelapa sawit, kakao,teh baik sebagai sumber pendapatan devisa,
kesempatan kerja dan pendorong pertumbuhan ekonomi sentra-sentra baru di wilayah
perkebunan karet maupun pelestarian lingkungan , sumberdaya hayati. Hal ini
ditunjukan oleh jumlah petani yang terlibat dalam usaha karet alam mencakup
1,907 juta kepala keluarga, sehingga banyak penduduk yang menggantungkan
hidupnya dari tanaman ini (Dirjen Perkebunan,2006).
. Pada tahun 2002 jumlah
konsumsi karet dunia lebih tinggi dari produksi, Indonesia mempunyai peluang
untuk menjadi produsen terbesar dunia karena negara-negara pesaing utama
seperti Thailand dan Malaysia makin kekurangan lahan dan makin sulit
mendapatkan tenaga kerja yang murah sehingga keunggulan komparatif dan
kompetitif Indonesia akan makin baik. Kayu karet pun akan mempunyai
prospek yang baik sebagai sumber kayu menggantikan sumber kayu asal hutan. Arah
pengembangan karet kedepan lebih diwarnai oleh kandungan IPTEK dan kapital yang
makin tinggi agar lebih kompetitif (Litbang deptan,2011).
·
Menjelaska sedikit mengenai pembibitan karet
Agribisnis karet alam
dimasa yang akan datang prospeknya yang makin cerah karena adanya kesadaran
akan kelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Kecendrungan memakai green
tyres, meningkatnya industri polimer pengguna karet serta makin langkanya
sumber-sumber minyak bumi dan makin mahalnya harga minyak bumi sebagai bahan
pembuat karet sintetis.
1.2
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui :
1. Besarnya kebutuhan konsumen terhadap bibit karet
perbulan
2. Untuk mengetahui tingkat ketersediaan bahan baku
yang dibutuhkan oleh para pengusaha bibit karet
3. Untuk mengetahui besar dan tingkat pendapatan usahatani
pembibitan karet didaerah penelitian
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari
penelitian ini adalah diharapkan berguna bagi petani pembibitan karet agar
dapat memaksimalkan produksi bibit karet guna memenuhi permintaan konsumen dari
berbagai daerah di propinsi lain, bukan hanya dari sumatera Selatan saja.
Selain itu penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi bagi peneliti
sendiri untuk bisa menjadi wirausahawan (Entrepreneurship) dibidang
pertanian. Tulisan ini dapat pula menjadi tambahan informasi dan dapat
dijadikan pustaka bagi peneliti selanjutnya.
1.4 Identitas Pemilik Usaha
1. Nama : Stevanus Mali Aprianto
2. Kelas : XII ATP
3. NIS :
4.
Alamat :jl. Cilik Riwut Km 74 Kec. Cempaga Hulu
1.5
Identitas Usah
1. Nama usaha : Pembibitan Tanaman Karet (Hevea
brasilliensis)
2.
Lokasi usaha : SMKN 1 CEMPAGA HULU
3. Pola
tanam : Monokultur
4.
Varietas : Lokal (untuk batang bawah) dan PB
260
(untuk batang atas)
5.
Periode usaha : 1 Februari 2017 – 24 Februari 2017
1.6 Volume Usaha
1. Jumlah Bibit :
50 bibit batang
bawah dan 20 bibit batang
atas
1.7Alasan Memilih kegiatan
Tanaman karet merupakan tanaman yang
banyak ditanam di Indonesia, khususnya untuk daerah
Kalimantan dan pada saat ini tanaman karet menjadi salah satu andalan
atkomoditas yang unggulan dalam sektor perkebunan yang berperan penting dalam
pembangunan perekonomian Indonesia. Membuka usaha perkebunan karet ini dapat memberikan keuntungan yang
memuaskan, karena dapat berproduksi dalam waktu yang cukup lama. Selain
menguntungkan dari segi ekonomi, dari segi alamnya pun tanaman karet juga dapat
memberi keuntungan yang tidak kalah pentingnya bagi masyarakat.
1.8 Analisis Swot
Hasil dari
analisis swot dapat disimpulkan :
a.Strenght
(kekuatan)
Yaitu pengalam dan minat petani
dalam pengelola perkebunan tanaman karet, penguasa dan pemanfaatan lahan turun
menurun dan potensi lahan, tenaga kerja penanaman, pemeliharaan dan penen Dari
keluarga petani sendiri serta terbentuknya kelompok tani dalam wadah koprasi
petani.
b. Wakness (kelemahan)
Rendahnya kualitas
pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia petani karet, produktivitas hasil
karet rendah serta tidak adanya bukti pemilikan tanah yang kuat dan sah.
c. Oportunity (peluang)
Pemanenan dapat dilakukan dengan santai, karena
penyadapan biasanya dilakukan berselang-seling (satu hari disadap, satu hari
tidak).harga karet dunia cendrung naik, bantuan yang diterima dari
pemerintah, pasar kaeret merupakan pasar komoditas ekspor, telah terbentuknya
industry karet di Kalimantan dan komitmen politik pemerintah kbupaten yang
kuat.
d. Threat (ancaman)
Rentannya pencurian lateks.Kerugian yang ditimbulkan akibat penyakit.kordinasi dan
sinkronisasi antar dinas atau lembaga kurang optimal, infrastuktur jalan
pengangkutan hasil karet belum mmemadai, rawan penyelewengan dana oleh pengurus koperasi.
1.9 Tingkat
Persaingan Usaha Sejenis
Tingkat persaingan usaha tanaman karet di daerah KALIMANTAN masih dalam kategori normal. Hal ini di
disebabkan walaupun hampir sebagian besar penduduk di daerah Kotawaringin Timur
saat ini mulai membuka usaha perkebunan tanaman karet, produknya tidak menjadi
kendala untuk dipasarkan dan harga masih bersaing. Oleh karena itu, tidak heran
apabila petani tanaman karet rata-rata meraih kesuksesan. Tingginya
permintaan pasar terhadap karet untuk dijadikan bahan pembuat komponen terutama
ban kendaraan bermotor.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 PERMODALAN
1. Biaya Tetap
a.
Sewa Lahan
10 m2 X 4 / 12 Bulan ( 1 Tahun )
1 m = Rp. 1000 =
10 X 4 X 1000 = Rp. 3.333
12
b.
Sewa Alat
Ø
Cangkul
1 unit X 1 / 12 bulan ( 1 tahun )
1 unit = Rp. 5000 =
1 X 1 X 5000 =
Rp. 416,-
12
Ø
Gembor
1 unit X Rp. 25.000 -/ unit : 38 siswa = Rp. 657, 89,-
Ø
Parang
1 unit X 1 / 12 bulan 9 ( 1 tahun )
1 unit = Rp. 10.000 =
1 X 1 X 10.000 =
Rp. 833, 33,-
12
+
JUMLAH BIAYA TETAP =
Rp. 5. 240, 22,-
1.
Biaya Variabel
a.
Pranet
1 roll X
Rp. 500. 000 : 38 siswa =
Rp. 13. 157, 89,-
b.
Polybag
½ X Rp.
45. 000 / Kg : 1 siswa =
Rp. 22. 500,-
c.
Tempat
Pembibitan
Rp. 100.
000 : 38 siswa =
Rp. 2. 631,-
+
JUMLAH
BIAYA VARIABEL =
Rp. 38. 288, 89
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sebelum melakukan pembibitan karet hal
pertama kita lakukan adalah menyiapkan media tanam berupa tanah, tahap – tahap
dalam melakukan pembibitan yaitu :
a.
Pembukaan lahan
b.
Membuat bedengan ( dan naungan bila di perlukan )
c.
Mengisi polybag dengan tanah dan menyusun di bedengan
d.
Menanam kecambah
e.
Perawatan
3.2 SARAN
Penulis berharap proposal ini dapat
memberikan manfaat dan pengetahuan tentang pembibitan karet, karena pembibitan
merupakan faktor penentu awal keberhasilan dalam melakukan budidaya tanaman
karet, jadi dalam melakukan pembibitan harus sesuai dengan prosedur pembibitan
karet.
DAFTAR PUSTAKA
Adhi
Santika,2008,Agriisnis .Jakarta:penebar swadaya
Http://eprints.uns.ac,id/8836/1/156592308201001241pdf.
diakses pada tanggal 6 Desember
2013
Rahman,s.2010.Meraup untung bertanam dengan polybag.lily publisher:Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar